Thursday, January 19, 2017

DHCP Server , DHCP Client dan IP Pool




Selamat Datang di blog saya

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang " DHCP Server, DHCP Client dan IP Pool ". Pada postingan sebelumnya saya memposting tentang TCP/IP, bagi yang belum tau dan hanya ingin sekedar tau atau ingin memahami tentang TCP/IP. Bisa lihat link dibawah ini :



Ya langsung saja...

Pertama - tama kita bahas dulu tentang DHCP nya dulu sebelum DHCP Server dan DHCP Client

DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol )



Apa sih yang dimaksud dengan DHCP itu ? DHCP adalah Sebuah layanan yang memberikan IP Address kepada client yang memintanya secara otomatis. Komputer yang memberikan IP Address disebut DHCP Server, dan client yang meminta IP Address disebut DHCP Client.

Karena adanya layanan DHCP seorang admin jaringan enggak perlu lagi repot - repot untuk memberikan nomor IP Address secara manual ke setiap komputer client yang ada di dalam jaringan, tetapi hanyak cukup memberikan referensi ke DHCP. Selain memberikan alamat IP Address, DHCP juga dapat memberikan Default Gateway dan DNS Server.

DHCP Server



DHCP Server adalah Sebuah server yang mempunyai layanan DHCP untuk memberikan IP Address kepada client yang berada dalam satu jaringan secara otomatis. Dalam DHCP Server kita bisa mengatur IP Address yang tidak digunakan oleh client. Kita juga bisa melakukan pengaturan durasi yang digunakan untuk mengganti IP Address client berdasarkan durasi waktu yang sudah kita atur di DHCP Server. Pengaturan durasi di pengaturan DHCP Server disebut leased period, yaitu lama pemakaian IP Address yang akan digunakan di komputer client. Dan apabila waktunya sudah habis maka komputer client akan mendapatkan pembaruan IP Address yang baru dari DHCP Server.

IP Address tersebut diambil dari IP Pool . Apa itu IP Pool ? IP Pool ialah sebuah fitur yang berfungsi untuk membatasi range  atau deretan IP Address yang akan di distrisibukan secara otomatis oleh sistem DHCP.



DHCP Client



DHCP Client adalah client yang menggunakan layanan DHCP yang disediakan oleh DHCP Server. Pada komputer client jika ingin melakukan pengaturan IP Address ada 2 pilihan, yaitu Static (Manual) dan Dynamic ( Otomatis ). Jika si client ingin mendapatkan IP Address secara otomatis dari DHCP Server, client perlu mengatur IP Address ke pilihan Dynamic ( Otomatis ). Setelah client mengatur ke pilihan Dynamic, si komputer client ini akan meminta IP Address ke DHCP Server yang berada dalam jaringan yang sama dengan si client. Setelah itu DHCP Server menawarkan IP Address kepada si client, lalu client memilih IP Address yang diberikan DHCP Server. 

Cara Kerja DHCP 



Cara kerja si DHCP ini bisa dibilang gampang untuk di pahami. DHCP mempunyai 4 proses tahapan untuk memberikan IP Address ke client. Berikut tahapannya.



1. IP Least Request ( DHCP Discover )

Pada tahapan IP Least Request merupakan tahapan proses saat si client meminta nomor IP Address ke DHCP Server ( Broadcast untuk mencari DHCP Server )

2. IP Least Offer ( DHCP Offer )

Pada tahapan IP Least Offer, si DHCP Server tadi menjawab client dengan menawarkan IP Address yang ada di database DHCP Server.

3. IP Least Selection ( DHCP Request )

Pada tahapan IP Least Selection, si client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast yang isinya menyetujui peminjaman IP Address tersebut ke DHCP Server.

4. IP Least Acknowledge ( DHCP Ack )

Pada tahapan IP Least Acknowledge, si DHCP Server memberikan jawaban atas pesan tersebut yang berisikan konfirmasi nomor IP Address dan informasi lain kepada client yang meminta tadi dengan sebuah pernyataan. Setelah DHCP Server memberikan IP Address, maka DHCP Server meminjamkan IP Address tersebut ke client dan mencoret IP Address tersebut yang berada di daftar pool.


Jenis Alokasi DHCP



Di dalam DHCP ada 3 jenis alokasi, yaitu :

1. Manual Allocation 

Dimana admin DHCP Server membuat pengaturan pada server yang mencatat MAC Address dari setiap komputer client dan untuk setiap MAC Address tersebut sudah di atur masing - masing IP Addressnya.

2. Automatic Allocation

Automatic Allocation adalah saat admin DHCP Server membuat pengaturan pada server yang dimana dia mengatur suatu MAC Address komputer client agar saat dia mendapatkan IP Address, IP Address yang dia dapatkan itu bersifat permanen untuk MAC Address komputer tersebut. Sampai admin server merubahnya secara manual.

3. Dynamic Allocation

Untuk alokasi jenis ini server akan mencatat status peminjaman IP Address dan akan memberikan alamat IP Address yang di pinjamkannya sudah kadaluarsa kepada client DHCP yang lain.

Manfaat DHCP

~ Memudahkan admin server dalam memberikan alamat IP Address secara otomatis kepada client yang berada dalam jaringan yang sama dengannya tanpa harus memberikan IP Address tersebut secara manual.
~ Mencegah terjadinya IP Conflict.
~ Memberikan 1 alamat IP Address dan konfigurasi lainnya seperti DNS Server dan Gateway.
~ Di desain untuk melayani jaringan yang besar.
~ Memungkinkan client untuk menggunakan 1 alamat IP Address untuk batasan waktu tertentu yang telah di atur oleh admin server.
~ Memungkinkan client untuk menggunakan alamat IP Address yang bersifat Reusable, yaitu alamat IP Address tersebut bisa digunakan oleh client yang lain jika client tersebut tidak menggunakannya.

Kekurangan DHCP 

~ Semua pemberian alamat IP Address tergantung oleh server, jadi saat server off semua komputer client akan terkena efeknya seperti disconnect.


Sekian dari saya tentang materi DHCP Server dan DHCP Client
Mohon maaf jika ada kesalahan
Terima Kasih




Previous Post
Next Post

1 comment: