Sunday, May 14, 2017

Lab 8.19 Konfigurasi Load Balance Reverse Proxy Pass Pada Nginx di CentOS 7


Selamat datang di blog saya

Pada post kali ini kita akan membahas tentang cara konfigurasi Load Balance yang ada pada Reverse Proxy Pass Nginx di CentOS 7. Apa itu Load Balance ? Load Balance adalah sebuah cara untuk membagi beban kerja pada 2 atau lebih jalur koneksi. Hal ini berfungsi agar trafik berjalan dengan baik dan optimal.

Berikut topologinya :


Disini saya menggunakan topologi seperti di atas.

Server Controller

IP Address : 192.168.43.111
Netmask : 255.255.255.0
DNS : 192.168.43.111

Server Node 1

IP Address : 192.168.43.112
Netmask : 255.255.255.0
DNS : 192.168.43.111

Server Node 2

IP Address : 192.168.43.114
Netmask : 255.255.255.0
DNS : 192.168.43.111

Server Node 3

IP Address : 192.168.43.115
Netmask : 255.255.255.0
DNS : 192.168.43.111

PC 

IP Address : 192.168.43.113
Netmask : 255.255.255.0
DNS : 192.168.43.111

Langsung ke konfigurasinya
Server Controller

1. Pertama kita test terlebih dahulu Node 1, Node 2 dan Node 3, apakah domainnya sudah berjalan atau belum.




3. Jika sudah lanjut ke konfigurasinya, disini saya mengkonfigurasikan load balance nya pada Virtual Host yang sebelumnya sudah saya buat.



Note :

- upstream ( nama kelompok ) = Script ini dipakai untuk mngatur kelompok yang mendapatkan request proxy untuk di load balancing.
- server ( domain server ) = Script ini untuk mengatur server yang akan di load balance nantinya.
- weight = Script ini berfungsi untuk mengatur beban yang bisa ditanggung oleh server tertentu.
- backup = Script ini berfungsi untuk menentukan server yang akan menjadi backup (cadangan) pada saat server lain down ( mati )
- proxy_pass_header = Script ini untuk mengatur nama server yang akan di cari di antara kelompok server yang ada.


Note :

- proxy_pass = Script ini untuk menentukan lokasi server, lokasi yang dimaksud bisa berupa kelompok, domain ataupun IP Address.

4. Sekarang restart service nginx nya.


Server Node 1

1. Pada server Node 1, buat konten untuk website nya.



Server Node 2

1. Lalu di server node 2 juga di buat konten website nya.



Server Node 3

1. Dan yang terakhir buat juga konten websitenya pada Node 3 yang berperan sebagai backup.



Verifikasi

1. Pindah ke posisi client, test lewat browser dengan cara buka web server yang ada pada server controller. Berikut videonya


Nantinya hasilnya seperti yang telah kita konfigurasi sebelumnya. Pada server saya, saya mengatur node 1 agar menambung beban 3x jadi saat request ke 4 nantinya akan berubah ke node 2. Kenapa tidak ke node 3 ? Karena node 3 berfungsi sebagai backup, yang akan bekerja saat node 1 dan node 2 mati.

2. Pada verifikasi ke 2 coba matikan server node 1


Lalu buka lagi web server controller


Karena server node 1 mati, beban request akan di bebankan kepada node 2. Di sini node 3 belom bekerja di karenakan Server Controller masih menganggap bahwa masih ada server yang bisa menanggung beban.

3. Verifikasi ke 3, kita coba matikan server node 2 nya.


Lalu buka lagi web server controller


Karena server node 1 dan node 2 mati, beban request akan di bebankan kepada node 3. Di sini node 3 akan bekerja di karenakan Server Node 3 berfungsi sebagai backup.

4. Verifikasi ke 4, coba matikan semua server nodenya.


Lalu buka lagi web server controller



Karena smua server mati, maka akan muncul seperti tampilan di atas


Sekian dari saya
Mohon maaf apabila ada kesalahan
Terima Kasih




Previous Post
Next Post

0 komentar: