Selamat Datang di blog saya
Kali ini saya akan membahas tentang " Dynamic Routing OSPF " . Sebenarnya apa sih Dynamic Routing OSPF itu ? Dynamic Routing adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router yang lain untuk saling mengupdate tabel routing yang ada. Dengan demikian, administrator tidak perlu melakukan updating jalur atau path jika terjadi perubahan jalur transmisi.
Routing OSPF ( Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP ( Interior Gateway Routing Protocol ) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan . Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana kita masih memiliki hak untuk menggunakan , mengatur , dan memodifikasinya . Atau dengan kata lain , kita masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika kita sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya , maka jaringan tersebut dapat di kategorikan sebagai jaringan eksternal .
Selain itu , OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka . Maksudnya itu adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian , siapapun dapat menggunakannya , perangkat manapun dapat kompatibel dengannya , dan di manapun routing protokol ini dapat di implementasikan . OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing , artinya OSPF membagi - bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan . Tingkatan - tingakatan ini di wujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area .
Sebelum mulai , saya akan menjelaskan tentang tipe - tipe routing berdasarkan posisinya saat menggunakan Routing OSPF .
1. Backbone Router
Backbone Router adalah router yang berada pada Backbone Area dan backbone area disini adalah Area 0 .
2. Internal Router
Internal Router adalah router yang berada atau terdapat dalam sebuah area ( selain area 0 ).
3. Area Border Router
Area Border Router adalah router yang terdapat pada perbatasan atau membatasi antar area pada OSPF .
4. Autonomous System Boundary Router ( ASBR )
ASBR adalah router yang terdapat pada perbatasan atau membatasi antara routing OSPF dengan routing yang lain .
Kali ini kita akan pakai OSPF Single Area , jadi hanya bisa menggunakan satu area .
Topologi
Sebelum mulai , kita buat dulu topologinya . Buat topologi yang sederhana saja seperti di atas .
Daftar Router
Note :
- Biru : IP Address
- Merah : Subnet Mask
1. Router Dainese
Bagian IP Address :
- Interface Fast Ethernet 0/0 : 10.10.10.1 255.255.255.252
2. Router Revit
Bagian IP Address :
- Interface Fast Ethernet 0/0 : 10.10.10.2 255.255.255.252
- Interface Fast Ethernet 1/0 : 20.20.20.1 255.255.255.252
3. Router Alpine Star
Bagian IP Address :
- Interface Fast Ethernet 0/0 : 20.20.20.2 255.255.255.252
- Interface Fast Ethernet 1/0 : 30.30.30.1 255.255.255.252
4. Router Fox
Bagian IP Address :
- Interface Fast Ethernet 0/0 : 30.30.30.2 255.255.255.252
Konfigurasi IP Address
Contoh untuk memberikan IP Address pada router , kita harus memberikan perintah :
- int fa0/0 => Masuk ke menu konfigurasi Interface Fast Ethernet 0/0 .
- ip add 10.10.10.1 255.255.255.252 => Memberikan IP Address pada Interface Fast Ethernet 0/0 , jadi ip add ( IP Address ) ( Subnet Mask ) .
- no sh => Mengaktifkan / menghidupkan Interface Fast Ethernet 0/0 .
IP Address
Router Dainese
IP Address
- Interface Fast Ethernet 0/0
Router Revit
IP Address
- Interface Fast Ethernet 0/0
- Interface Fast Ethernet 1/0
Router Alpine Star
IP Address
- Interface Fast Ethernet 0/0
- Interface Fast Ethernet 1/0
Router Fox
IP Address
- Interface Fast Ethernet 0/0
Jika sudah memasukan IP Address pada masing masing router , kita lanjut ke konfigurasi routing OSPF .
Routing OSPF
Untuk konfigurasi routing OSPF , kita harus masuk terlebih dahulu ke dalam menu konfigurasi router. Untuk perintahnya sebagai berikut :
Contoh
- router ospf 10 => Untuk masuk ke menu konfigurasi router ospf , sedangkan angka 10 adalah id dari ospf itu sendiri , id tersebut harus kita konfigurasi sama dengan router yang lain juga.
- network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 1 => Daftarkan network - network yang tersambung dengan router . Misalnya ada 2 network , daftarkan keduanya . Jadi rumusnya : network ( Network yang ingin di daftarkan ) ( Wildcard Mask ) ( Area ) . Ingat untuk Area , masukkan area tersebut sesuai di area mana router tersebut berada .
Perhitungan Wildcard Mask : Maksimal subnet mask - Subnet Mask router
Contoh : 255.255.255.255 - 255.255.255.252 = 0.0.0.3
Untuk contoh gambarnya sebagai berikut :
Routing OSPF
Saatnya kita konfigurasi routing OSPF pada masing - masing router .
Router Dainese
- Router OSPF 10
Router Revit
- Router OSPF 10
Router Alpine Star
- Router OSPF 10
Router Fox
- Router OSPF 10
Verifikasi dan Pengecekan
Setelah semua router di konfigurasi dengan Routing OSPF , sekarang kita lakukan pengecekan pada routing table di masing - masing router . Pengecekan di lakukan untuk memastikan kalau konfigurasi routing tadi sudah masuk ke routing table .
Pengecekan bisa dilakukan dengan perintah " show ip route " , lakukan di privillege mode .
Penjelasan :
- Routing OSPF itu sendiri di tandai dengan huruf " O " di routing table
- Misalnya network 20.20.20.0 akan menuju ke network tujuan yang akan melewati 10.10.10.2 dengan waktu 00:21:54 ( 21 menit 54 detik ) yang menggunakan Interface Fast Ethernet 0/0 .
- Secara default routing OSPF mempunyai Administrative Distance 110
Contoh :
Show IP Route
Saatnya kita verifikasi pada masing - masing router .
Router Dainese
- Show IP Route
Router Revit
- Show IP Route
Router Alpine Star
- Show IP Route
Router Fox
- Show IP Route
Test Ping
Lalu saatnya kita lakukan test ping . Kita lakukan ping dari Router Dainese ke Router Fox dan Router Fox ke Rouiter Dainese .
Router Dainese => Router Fox
- Ping 30.30.30.2
Router Fox => Router Dainese
- Ping 10.10.10.1
Ya sekian dari saya
Apa bila ada kesalahan tolong di maafkan
Terima Kasih
0 komentar: