Selamat Datang di blog saya
Kali ini saya akan membahas tentang " Static Routing " , sebenarnya apa sih static routing itu ? Static routing adalah routing yang path / jalurnya ditentukan secara manual oleh Network Administrator . Static routing memiliki ciri - ciri , kelebihan dan kekurangan , yaitu :
Ciri - ciri :
1. Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan .
2. Pengisian tabel routing dilakukan manual oleh admin jaringan.
3. Biasanya digunakan untuk jaringan skala kecil .
Kelebihan :
1. Meringankan kinerja processor router.
2. Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel routing pada saat pengiriman paket .
3, Routing static lebih aman dibandingkan dengna routing dynamic.
Kekurangan :
1. Kurang cocok untuk jaringan berskala besar .
2. Admin jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing masing router yang digunakan.
3. Rentan mengalami kesalahan saat mengkonfigurasi secara manual, terlebih kalau jumlah routernya banyak .
Rumus Static Routing
Static routing itu memiliki sebuah rumus dalam menggunakannya yaitu :
ip route ( network yang ingin dituju ) ( netmasknya ) ( gateway yang ingin di lewati )
contohnya : ip route 20.20.20.0 255.255.255.252 10.10.10.2
Oke langsung saja
Topologi
Pertama - tama buatlah topologi seperti di atas dan tentukan networknya . jika sudah ke tahap selanjutnya yaitu mengkonfigurasi ip address dan ip route nya .
Konfigurasi IP Address
Dalam konfigurasi Static Routing , hal pertama yang harus dilakukan adalah memasukan IP Address pada masing - masing interface yang di gunakan oleh router . Perintah yang dipakai adalah ip add ( IP Address ) (Subnet Mask). Berikut ini hasil konfigurasi IP Address di interface masing - masing router.
Router Yamaha
Berikut adalah penjelasan dari perintah konfigurasi IP Address :
Int fa0/0 artinya Interface FastEthernet 0/0 yang akan kita berikan IP Address karena itu kita harus masuk ke konfigurasi di int fa0/0.
Masukan IP Address 10.10.10.1 dan Subnet Masknya 255.255.255.252 karena disini kita memakai /30.
No sh (Shutdown) artinya untuk mengaktifkan Interface FastEthernet 0/0 di router yang sudah diberikan IP Address tadi.
Router Honda
Interface FastEthernet 0/0
Di Interface FastEthernet 0/0 kita akan berikan IP Address 10.10.10.2 dengan Subnet Mask 255.255.255.252.
Kita aktifkan Interface FastEthernet 0/0 yang sudah diberikan IP Address.
Interface FastEthernet 1/0
Masih di router Honda , sekarang berikan IP Address pada Interface FastEthernet 1/0 , karena router Honda ada 2 Interface yang terhubung , maka kedua Interface tersebut harus diberikan IP Address dengan network yang berbeda.
Masuk ke konfigurasi int fa1/0 , lalu masukan IP Address 20.20.20.1 dengan Subnet Mask 255.255.255.252.
Lalu aktifkan Interface FastEthernet 1/0 dengan perintah no sh ( shutdown ).
Router Kawasaki
Interface FastEthernet 0/0
Masuk ke int fa0/0 untuk konfigurasi int fa0/0 lalu berikan IP Address 20.20.20.2 dengan Subnet Mask 255.255.255.252.
Aktifkan Interface dengan perintah no sh .
Interface FastEthernet 1/0
Masuk ke int fa1/0 untuk konfigurasi int fa1/0 lalu berikan IP Address 30.30.30.1 dengan Subnet Mask 255.255.255.252.
Aktifkan Interface dengan perintah no sh.
Router Suzuki
Konfigurasi di router terakhir yaitu Router Suzuki.
Karena router ini hanya Interface FastEthernet 0/0 yang terhubung maka kita hanya memberikan IP Address pada Interface tersebut.
Masuk ke int fa0/0 untuk konfigutasi int fa0/0 lalu berikan IP Address 30.30.30.2 dengan Subnet Mask 255.255.255.252.
Aktifkan Interface dengan perintah no sh .
Konfigurasi Routing
Setelah memberikan IP Address pada semua Interface di router , sekarang kita masuk kepada inti dari Static Routing itu sendiri. Untuk menentukan jalur secara manual kita perlu mengetikan perintah " ip route ( Destination Network ) ( Subnet Mask ) ( Gateway ) "
Penjelasan :
Destination Network adalah tujuan networknya contoh 10,10.10.0 ingat yang di masukkan adalah network bukan IP Address yang ada di Interface router tujuan.
Subnet Mask adalah netmask yang dipakai oleh network tujuan. Misalnya 10.10.10.0 memakai /30 , jadi netmask yang dipakai adalah 255.255.255.252.
Gateway adalah jalur yang akan dilewati oleh paket data menuju ke network tujuan . Namun yang ditulis adalah jalur masuk pertama yang ada di router tujuan .
Router Yamaha
IP Route ingin ke 20.20.20.0 lewat 10.10.10.2 .
Karena tujuannya adalah 20.20.20.0 yang akan dilalui jalur 10.10.10.2 , maka Gateway diatur 10.10.10.2 ,
IP Route ingin ke 30.30.30.0 lewat 10.10.10.2 .
Karena tujuannya adalah 30.30.30.0 yang akan dilalui jalur 10.10.10.2 , maka Gateway diatur 10.10.10.2 .
Lihat gambar di bawah ini .
Router Honda
IP Route ingin ke 30.30.30.0 lewat 20.20.20.2 .
Karena tujuannya adalah 30.30.30.0 yang akan dilalui jalur 10.10.10.2 , maka Gateway diatur 20.20.20.2 .
Lihat gambar di bawah ini .
Router Kawasaki
IP Route ingin ke 10.10.10.0 lewat 20.20.20.1 .
Karena tujuannya adalah 10.10.10.0 yang akan dilalui jalur 20.20.20.1 , maka Gateway diatur 20.20.20.1 .
Lihat gambar di bawah ini .
Router Suzuki
IP Route ingin ke 20,20,20,0 lewat 30.30.30.1 .
Karena tujuannya adalah 20.20.20.0 yang akan dilalui jalur 30.30.30.1 , maka Gateway diatur 30,30.30.1 .
IP Route ingin ke 10.10.10.0 lewat 30.30.30.1 .
Karena tujuannya adalah 10.10.10.0 yang akan dilalui jalur 30.30.30.1 , maka Gateway diatur 30.30.30.1 .
Lihat gambar di bawah ini .
Jika semua router telah di konfigurasi . langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah verifikasi tabel routing . Yaitu dengan cara Show IP Route . Untuk bagian yang ditandai , itulah yang tadi didaftarkan ke routing table , yaitu S untuk static . Jadi S artinya Routing secara Static . C artinya Directly Connected , yang dimana pada saat kita menghubungkan router dengan router , semua router telah terhubung .
Verifikasi
Router Yamaha
Router Honda
Router Kawasaki
Router Suzuki
Jika semuanya sudah terverifikasi , langkah selanjutnya kita akan mencoba melakukan ping dari ujung ke ujung , yaitu router yamaha ke router suzuki atau sebaliknya .
Ping Router Yamaha ke Router Suzuki
Ping Router Suzuki ke Router Yamaha
Dengan begini semua network sudah terhubung dengan baik , jadi static routing ini intinya kita harus paham betul dengan konsep network dan gateway untuk mencapai network tersebut .
Lakukanlah berulang - ulang kali agar lebih lancar dan lebih paham dalam melakukan static routing .
Sekian dari saya , apabila ada kesalahan tolong dimaafkan .
Terima Kasih